Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

KatKit #27 Seri Katekismus RIWAYAT GEREJA KRISTUS Bagian III

Rabu, 20 Desember 2017 Syalom aleikhem. Riwayat berlanjut. Kaisar Konstantinus Agung dibaptis. Agama Kristen mendapat tempat di dalam masyarakat Romawi, juga di kalangan penguasa dan bangsawan. Karena sudah ada kebebasan beragama, masyarakat luas yang tertarik pada agama Kristen tak takut dibaptis. Jumlah umat pun melonjak tinggi. Romawi Menjadi Kristen Lagipula, Kaisar Theodotius, pengganti Konstantinus, juga bersimpati kepada agama Kristen. Ia mengeluarkan dekrit yang isinya: “Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi.” Karena diangkat jadi agama resmi, pelan-pelan agama Kristen menggeser agama dewa-dewi Romawi. Dalam beberapa puluh tahun saja, hampir seluruh Romawi sudah menjadi Kristen. Setelah jadi agama negara, Kristen mendapat banyak kemudahan. Terjadilah persatuan antara agama dan negara. Gereja kini main kuasa sebab amat menyatu dengan negara. Gereja menikmati keuntungan dari persatuan itu. Banyak gedung gereja dibangun, fasilitas ibadat makin lengkap, basilika (gedun

KatKit #26 Seri Alkitab SAAT ALKITAB JADI ALKITAB

Senin, 18 Desember 2017 Syalom aleikhem. Perihal ini penting dicamkan agar umat Katolik tak tersesat: Jangan pernah menganggap Alkitab adalah satu-satunya sumber iman. Selain Alkitab, kita punya Tradisi Suci. Perilaku yang selalu mencari-cari ayat Alkitab untuk membuktikan suatu ajaran, itu keliru. Kadang suatu ajaran ada ayatnya dalam Alkitab, kadang ada “ayatnya” dalam Tradisi Suci, kadang ada dalam keduanya. Alkitab Ada karena Tradisi Alkitab ada karena Tradisi. Alkitab tak pernah akan ada di muka bumi kalau tak ada Tradisi. Ketika ajaran iman (Tradisi) dituliskan, belum ada Alkitab utuh seperti sekarang. Bagaimana terjadinya Alkitab? Beberapa pengikut ajaran Yesus Kristus menuliskan ajaran iman. Tulisan-tulisan (kitab-kitab) itu tersebar-sebar di mana-mana, belum terkumpul. Misalnya, kitab A ada di Roma, kitab B di Antiokhia, kitab C di Yerusalem. Yang memakai ya terbatas umat setempat. Kebanyakan kitab-kitab itu tak bernama dan tak menyebut siapa penulisnya. Tak satu pun In

KatKit #25 Seri Liturgi MINGGU MERAH JAMBU

Jumat, 15 Desember 2017 Syalom aleikhem. Seturut liturgi Gereja Kristen yang satu, kudus, katolik, dan apostolik (nama tenarnya “Gereja Katolik”), Minggu, 17 Desember 2017, adalah Minggu Adven III. Warna liturginya merah jambu (pink rose). Warna demikian mau menyatakan kegembiraan yang mulai terasa. Cocok pula dengan Introitus (Antifon Pembuka) hari itu yang diawali dengan kata “bersukacitalah” (Latinnya “gaudete”). Sebab itu, Minggu Adven III disebut Minggu Gaudete. Bacaan-bacaan menggemakan sukacita. Warna juga: merah jambu. Yuhu! Maka, pada Minggu Adven III para uskup dan imam dan diakon dapat mengenakan busana liturgi warna pink. Apakah ini keharusan? Bukan. Warna ungu seperti lazim dapat dipakai. Kalau nanti ada imam memakai busana liturgi ungu, itu benar. Kalau ada yang pakai pink, benar juga. Penggunaan warna pink dalam liturgi memang tidak wajib (lagi), sifatnya opsional. Meski tak wajib, bagus ‘kan melestarikan tradisi “asyik” Gereja Katolik. By the way, warna pink tampaknya

KatKit #24 Seri Katekismus RIWAYAT GEREJA KRISTUS Bagian II

Rabu, 13 Desember 2017 Syalom aleikhem. Tahun 50-an Masehi, warta agama Kristen makin meluas: dari Palestina menyebar ke Asia Kecil, Afrika Utara, Eropa. Hampir di setiap wilayah Kekaisaran Romawi sudah ada orang Kristen. Wilayah Romawi luas sekali, meliputi hampir semua wilayah Eropa bagian selatan, Asia bagian barat, dan Afrika bagian utara. Orang Kristen telah ada di setiap tempat itu kira-kira tahun 60-an Masehi. Masa Aniaya (Tahun 64 – 313 Masehi) Penyebaran itu menimbulkan masalah. Orang Romawi punya agama sendiri. Oleh kaisar (maharaja), semua orang dalam wilayah kekuasaan Romawi diharuskan menyembah dewa-dewi: Yupiter, Merkurius, Venus, dsb. Orang Kristen tak mau tunduk pada perintah semacam itu. Orang Kristen tak mau taat pada Kaisar Romawi. Akibatnya fatal, orang Kristen dianiaya mulai tahun 64 sewaktu kota Roma terbakar dan umat Kristen dituduh sebagai pelaku pembakaran. Umat Kristen dikejar-kejar untuk dihukum siksa atau mati. Mereka hidup dalam kesulitan dan tak bisa

KatKit #23 Seri Alkitab BUANG SAJA ALKITABMU

Senin, 11 Desember 2017 Syalom aleikhem. Sekte-sekte protestan berpendapat bahwa ajaran iman bersumber pada ALKITAB SAJA (sola Scriptura). Tradisi Suci mereka tolak. Jika suatu ajaran tak ada ayatnya dalam Alkitab, maka tak usah diimani, itu kata mereka. Itulah kaum sola Scriptura yang yakin bahwa patokan iman hanya Alkitab. Gereja Kristen yang satu, kudus, katolik, dan apostolik (dikenal luas bernama Gereja Katolik) tak demikian. Gereja Katolik mendasarkan ajaran iman pada Alkitab dan Tradisi Suci. Mana yang benar: Katolik atau kaum sola Scriptura? Tentu Katolik. Artinya “benar” di sini adalah sesuai dengan ajaran yang diteruskan turun-temurun sejak zaman Para Rasul hingga hari ini. Sejak dulu, Gereja Kristus percaya pada Alkitab sekaligus pada Tradisi Suci sebagai sumber iman, bukan hanya pada salah satu. Alkitab Asalnya dari Tradisi Suci Sangat jelas, Alkitab asalnya dari Tradisi Suci. Tanpa Tradisi Suci tak ada Alkitab. Alkitab keluar dari “rahim” Tradisi Suci. Bahkan, dapat d

KatKit #22 Seri Liturgi AGAR MISA TAK GAGAL Bagian II

Jumat, 8 Desember 2017 Syalom aleikhem. Sebelum Misa, umat perlu menyiapkan diri dengan (1) hening, (2) doa, (3) baca. Hening sudah dibahas (KatKit #19), doa pun sudah (Katkit #13). Kini saat membahas “baca”. Di beberapa gereja tersedia lembaran liturgi. Lembaran itu isinya doa-doa dan bacaan-bacaan. Itu berguna sebelum Misa. Bacalah Bacaan I, II, Injil secara berurutan. Bisa juga baca dari Injil. Bacalah perlahan-lahan, tenang. Memang itu kegunaan lembaran tsb, untuk persiapan. Jangan dibaca waktu Liturgi Sabda berlangsung. Saat lektor membawakan Bacaan I dan II serta imam membawakan Bacaan Injil, jangan membaca sendiri dari lembaran. Salah pakai namanya. Bacalah sebelum Misa, saat persiapan. Bagaimana cara membaca Injil? Perlahan-lahan, perhatikan tokoh-tokoh di dalamnya. Lalu, cari tahu di mana tempat kejadian yang diceritakan: Bait Allah, jalan, rumah ibadat, danau, rumah, dsb? Nah, sudah ketemu dua unsur: tokoh dan tempat kejadian. Setelah itu, amati bagaimana peristiwanya.

KatKit #21 Seri Katekismus RIWAYAT GEREJA KRISTUS Bagian I

Rabu, 6 Desember 2017 Syalom aleikhem. Istilah “Gereja” artinya kumpulan orang-orang yang beriman kepada Allah dengan perantaraan Yesus Kristus dalam persekutuan Roh Kudus; jadi bukan gedung. Umat beriman (Gereja) itu punya riwayat. [Dalam catatan ini, istilah “Gereja” dipakai bergantian dengan istilah “Kristen”. Di Indonesia, istilah “Kristen” disalahpahami. Dikira Kristen itu protestan, Katolik bukan Kristen. Ini keliru! Katolik itu Kristen yang asli. Kalau disebutkan Kristen di sini, itu berarti Gereja Katolik sejak mula-mula. Masa Gereja Awal (Tahun 30-an Masehi) Riwayat Gereja bermula dari Yesus Kristus. Ia berkarya di Palestina tiga tahunan, lalu disalib, mati, bangkit dari maut, dan naik ke surga (tahun 30-an Masehi). Sebelum naik ke surga, Yesus Kristus berpesan agar Para Rasul menyebarkan ajaran-Nya ke seluruh dunia (Mat. 28:19-20). Ajaran dan iman akan Yesus Kristus jadi cikal-bakal Gereja yang kelak disebut agama Kristen. Sebutan Kristen belum ada pada awal. Sebutan Kri

KatKit #20 Seri Alkitab MENERUSKAN SELURUH AJARAN

Senin, 4 Desember 2017 Kita perlu menjernihkan istilah “Tradisi”. Sehari-hari kata ini diartikan “adat-istiadat; kebiasaan”. Sebenarnya, Tradisi tak sama dengan adat-istiadat. Imlekan, Suran, mudik Lebaran itu adat-istiadat. Tradisi lebih dalam daripada itu. Dalam Gereja Katolik, Tradisi berarti “ajaran iman yang diteruskan dari abad ke abad sejak zaman Para Rasul sampai hari ini”. Tradisi adalah tentang AJARAN IMAN, bukan kebiasaan-kebiasaan. Tradisi menyangkut seluruh ajaran tentang Yesus Kristus yang diwartakan Para Rasul dan diteruskan para penggantinya. Perhatikan 1Kor. 11:23: “Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan.” Yang diteruskan oleh Rasul Paulus (baca: Para Rasul) diterima dari Tuhan. Yang diteruskan itu Tradisi, yaitu seluruh ajaran iman. Jelas, seluruh ajaran iman tentang Yesus Kristus disebut Tradisi Suci. Ada kata “suci” sebab berasal dari Tuhan, bukan manusia. Manusia hanya MENERUSKAN. Catatlah, Tradisi Suci awalnya ada dalam bentuk li

KatKit #19 Seri Liturgi AGAR MISA TAK GAGAL Bagian I

Jumat, 1 Desember 2017 Syalom aleikhem. Persiapan yang baik itu awal keberhasilan. Dalam Misa pun ada keberhasilan. Keberhasilan Misa adalah buah nyata dalam kehidupan. Misa itu ada yang “berhasil” dan ada yang “gagal”. Dari pihak Tuhan, selalu berhasil. Berkat dan Sabda-Nya dicurahkan bagi umat. Namun, sampainya kepada umat tidak otomatis. Umat perlu menyiapkan diri menerima berkat dan Sabda itu. Ada umat yang menerima banyak, ada pula yang menerima sedikit. Mengapa? Bukan Tuhan memberi secara berbeda-beda, tapi umat menerima secara berbeda-beda. Apa yang membedakan? Sikap batin. Sikap batin perlu diarahkan sejak persiapan sebelum Misa dimulai. Orang yang pikirannya gaduh, batinnya rusuh, hatinya lusuh sulit menerima berkat dan Sabda Allah. Orang yang pikirannya tenang, batinnya menang, hatinya senang mudah menerima berkat dan Sabda Allah. Kuncinya persiapan sebelum Misa. Apa yang perlu dilakukan sebelum Misa? Tiga hal: (1) hening, (2) doa, (3) baca. Hening artinya menenangkan diri