Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

KatKit #18 Seri Katekismus INILAH ARTI IMAN

Rabu, 29 November 2017 Sebagai puncak wahyu, Allah berkenan menyatakan diri-Nya melalui Sang Sabda, Putra-Nya, yakni Yesus Kristus. Melalui Yesus Kristus, Allah menyingkapkan dan memberikan diri-Nya demi keselamatan manusia. Kristus adalah Firman Allah (Yohanes 1:1-4), Ia Imanuel (Matius 1:23). Wahyu selalu menunggu jawaban! Dari siapa? Dari manusia. Jawaban atau tanggapan manusia atas wahyu itulah yang disebut iman. Wahyu dan iman adalah peristiwa yang sama dari dua sudut pandang berbeda. Wahyu dari pihak Allah, iman dari pihak manusia. Jadi, ada gerak timbal-balik dari Allah dan manusia sekaligus. Iman adalah penyerahan diri manusia kepada kehendak Allah yang ingin manusia bersatu dengan-Nya. Penyerahan ini sifatnya total. Manusia percaya sepenuhnya kepada rencana keselamatan Allah. Maka, manusia patuh kepada kehendak itu. Kepatuhan itu terwujud dalam tindakan melaksanakan kehendak Allah. Jadi, perlu ada gerak aktif dari manusia untuk menanggapi wahyu ilahi. Allah dan manusia sam

KatKit #17 Seri Alkitab ALKITAB TAK SENDIRIAN

Senin, 27 November 2017 Syalom aleikhem. Zaman Para Rasul (2.000-an tahun lalu), Injil tak berbentuk kitab (tulisan), melainkan kabar (lisan). Kabar baik. Yesus Kristus itulah kabar baik bagi dunia. Tulisan pertama dalam Perjanjian Baru (PB) ialah Surat Tesalonika I yang ditulis tahun 50-an M, 20 tahunan setelah Yesus Kristus naik ke surga. Injil yang pertama ditulis Injil Markus, tahun 70-an M. Kemudian barulah tulisan-tulisan lain. Setelah itu pun, belum ada kumpulan (bundel) yang disebut PB. Karena keadaan itu, ajaran tentang Yesus Kristus tetap diajarkan lisan. Ajaran tertulis sudah ada, tapi tak menggeser kedudukan ajaran lisan. Para Rasul tetap mewartakan Yesus Kristus secara lisan. Ingat juga, tak semua Rasul menulis. Artinya, ajaran tertulis (yang nantinya dikumpulkan menjadi bundel PB) tak menggantikan ajaran lisan. Ajaran lisan tetap punya otoritas besar. Para Rasul mengajarkan begitu. Baca Injil Yohanes (Yoh. 20:30): “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di de

KatKit #16 Seri Liturgi BOLEH TELAT MISA

Jumat, 24 November 2017 Syalom aleikhem. Ada seorang Katolik rajin beribadah. Tak pernah ia datang telat Misa. Suatu kali ia berkunjung ke sebuah kota kecil. Di sana, ia telat di Misa; pertama kalinya. Sebelumnya, ia telah berjuang keras mencari gereja Katolik di kota itu. Apesnya, gereja di situ hanya punya satu jadwal Misa. Telat model ini “boleh”. Kepepet, darurat, tak akan diulangi. Kalau telat rutin? Maaf, tak dibolehkan. Orang telat tentu saja tak dapat mengikuti perayaan secara penuh. Padahal, mengikuti Misa dari awal hingga akhir adalah amanat Konsili Vatikan II dalam Sacrosanctum Concilium (SC) no. 56: “Konsili Suci dengan sangat mengajak… agar umat beriman menghadiri seluruh Misa, terutama pada hari Minggu dan hari raya wajib.” Apa artinya “menghadiri seluruh Misa”? Artinya, hadir sejak Ritus Pembuka yang diawali nyanyian masuk hingga Ritus Penutup yang diakhiri nyanyian keluar. Anda yang “suka telat rutin” perlu berpikir mulai hari ini: “Apa aku mau begini terus?” Kalau j

KatKit #15 TAHAP-TAHAP WAHYU

Rabu, 22 November 2017 Pernyataan diri Allah dan rencana kehendak-Nya untuk menyelamatkan manusia, itu wahyu dalam pemahaman Gereja Katolik. Kata “wahyu” dalam bahasa Indonesia menerjemahkan kata Latin “revelatio”. Bahasa Inggrisnya “revelation” dengan kata kerja “to reveal” (‘menyingkapkan’). Wahyu itu penyingkapan kepada manusia. Apa yang disingkapkan? o diri Allah o kehendak Allah o undangan Allah agar manusia menjadi sahabat-Nya. Wahyu (penyingkapan ilahi) terjadi bertahap-tahap. Surat Ibrani (Ibr. 1:1-2) menggambarkannya dengan cermat: “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada.” Zaman dulu Allah menyatakan diri lewat para nabi, kemudian akhirnya melalui Putra-Nya sendiri, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebelum menyatakan diri-Nya me

KatKit #14 LISAN LALU TULISAN

Senin, 20 November 2017 Syalom aleikhem. Tuhan Yesus tak pernah menyuruh Para Rasul menuliskan ajaran-Nya. Ia menyuruh Para Rasul mewartakan ajaran-Nya. Ajaran-Nya disebut Injil (bahasa Yunani: “euaggelion” artinya ‘kabar baik’). Injil itu awalnya bukan tertulis. Injil berupa kabar. Mengapa disebut baik? Isinya memang baik, yaitu tentang Firman Allah yang menjadi manusia, turun dari surga ke bumi, untuk membawa manusia kembali ke surga. Setelah Pentakosta, Para Rasul menyebarkan kisah tentang Tuhan Yesus. Belum ada Injil dalam bentuk buku. Tak ada satu Rasul pun yang membawa kitab Injil ke mana-mana. Kabar baik tersimpan dalam hati mereka lalu diwartakan. Apa artinya “diwartakan”? Diceritakan secara lisan. Ke mana-mana Para Rasul berbicara (lisan) kepada orang untuk mewartakan kabar baik (Kisah Para Rasul [Kis.] 3:11-26; 4:7-22; 8:26-39). Ajaran tentang Tuhan Yesus tersimpan baik dalam memori Para Rasul. Mereka mengajarkannya kepada orang. Dalam hal ini, Para Rasul dapat dipercaya s

KatKit #13 MINTA SEBELUM MISA

Jumat, 17 November 2017 Syalom aleikhem. Pemandangan ini menyejukkan: Hari Minggu di dalam gedung gereja, orang Katolik datang dan berlutut. Sungguh sikap takzim menghadap Allah. Berbuat apa sewaktu berlutut sebelum Misa? Jawab: “Berdoa.” Apa yang didoakan? Jawaban umum: “Doa permohonan.” Mohon apa? Kebanyakan menyahut: “Aneka kebutuhan.” Begitu lazimnya, belum-belum sudah minta ini-itu. Apa salah? Tidak. Namun, ini sedikit bahan renungan: “Tepatkah kalau belum apa-apa si abdi (umat) sudah menghujani sang tuan (Allah) dengan permohonan ini-itu?” Lalu, semestinya minta apa sebelum Misa? Sangat baik kalau pertama-tama Anda meminta “rahmat untuk menyembah Allah”. Kedatangan Anda ke gedung gereja bukan (hanya) untuk minta-minta kepada-Nya. Anda mau menyembah-Nya. Berikutnya, mintalah “rahmat untuk mendengarkan sabda Allah”. Berapa banyak sabda-Nya lewat begitu saja? Anda perlu rahmat agar sabda-Nya tertangkap. Ketiga, mintalah “rahmat kerinduan akan Tubuh Kristus”. Untuk apa? Agar nanti

KatKit #12 APA ITU WAHYU

Rabu, 15 November 2017 Pengalaman akan Allah (lihat KatKit #3) membuat manusia sampai pada kesimpulan bahwa kehidupan berasal dari Allah. Manusia tak ada dengan sendirinya, tapi diadakan (diciptakan) oleh Allah. Dengan demikian, Allah ialah asal dan tujuan perjalanan kehidupan manusia. Sebagai ringkasan, pengalaman akan Allah menghasilkan pemahaman bahwa… o hidup berasal dari Allah o Allah adalah asal dan tujuan hidup manusia. Barangkali ada pertanyaan: “Bagaimana manusia tahu tentang adanya Allah?” Pertanyaan lain: “Bagaimana manusia tahu bahwa Yang-Tak-Terbatas itu Allah?” Untuk menjawab, mari belajar mengenai “wahyu” dan “iman”. Wahyu: Pernyataan Diri Allah Secara sederhana dapat dikatakan, manusia tahu akan Allah karena Allah tak sembunyi. Ia membuat diri-Nya dialami dan diketahui oleh manusia. Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia. Manusia tahu akan Allah karena Allah memberitahukannya. Dei Verbum #2 (hasil Konsili Vatikan II, dokumen tentang wahyu ilahi) menyatakan bahwa

KatKit #11 YANG UTAMA BUKAN TULISAN

Senin, 13 November 2017 Syalom aleikhem. Gereja Kristen yang satu, kudus, Katolik, dan Apostolik (dikenal luas dengan nama “Gereja Katolik”) memiliki 27 kitab dalam Perjanjian Baru (PB). PB diterima langsung dari Para Rasul dan murid-murid mereka. Bagaimana dengan Perjanjian Lama (PL)? PL diwarisi dari umat Yahudi melalui Para Rasul. PL diterima sebagai bagian dari Alkitab karena Para Rasul menerimanya. PL sudah ada pada zaman Tuhan Yesus (2.000-an tahun lalu). Ingat, Ia pernah membaca PL di sinagoga di Nazaret (Lukas [Luk.] 4:16-19). Juga, Ia menjelaskan PL kepada dua murid dalam perjalanan ke Emaus (Luk. 24:13-27). Jadi, pada zaman Tuhan Yesus dan Para Rasul, yang ada baru Kitab Suci PL. PB belum ada karena belum ditulis. Siapa Penulis PB? Injil ada 4, penulisnya 4. Kisah Para Rasul ditulis oleh orang yang sama dengan penulis Injil Lukas. Surat-surat ditulis oleh beberapa orang: Paulus, Yakobus, Petrus, Yohanes, Yudas. Kitab Wahyu ditulis oleh orang yang sama dengan penulis Injil

KatKit #10 BASA-BASI BERLUTUT

Jumat, 10 November 2017 Syalom aleikhem. Umum terjadi sapa-menyapa dalam perjumpaan antarmanusia. Salam, jabat tangan, cium, peluk. Kadang ada juga sapaan basa-basi. Dengan Tuhan ternyata orang bisa juga basa-basi. Ini terjadi di dalam gereja. Yang dimaksud basa-basi ialah melakukan sesuatu sekadarnya tanpa isi. Tulus atau tidak, sadar atau tidak, itu urusan lain. Di gereja ketika menghadap Tuhan, orang bisa basa-basi berbuat sesuatu. Contoh yang umum adalah berlutut. Orang Katolik punya kebiasaan berlutut saat menuju tempat duduk di gereja. Ini kebiasaan baik. Namun, yang baik kadang kehilangan isinya. Sebabnya ialah orang melakukannya asal-asalan, sembarangan, kurang peduli, acak-acakan. Yang kerap tampak bukan berlutut, tapi – maaf – melempar pantat. Aduh! Maksud gerakan berlutut di gereja ialah kerendahan di hadapan Tuhan (yang bertakhta dalam Sakramen Mahakudus). Umat datang sebagai hamba (meski) sekaligus anak-Nya. Gerakan berlutut mau menegaskan yang terjadi dalam batin yang

KatKit #9 DUA ALKITAB

Rabu, 8 November 2017 Dalam bahasa Indonesia, ada dua terjemahan (resmi) Alkitab. Pertama, Alkitab Terjemahan Baru (TB). Kedua, Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK). Dulu terjemahan BIMK dinamai Alkitab dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS). BIMK dan BIS sama, hanya nama yang berubah. Alkitab TB adalah terjemahan formal. Susunan kalimat dalam terjemahan ini “mengikuti” bahasa asli: Ibrani dan Yunani. Tak heran, kadang bahasanya kaku. Alkitab BIMK adalah terjemahan dinamis. Kelancaran kalimat dalam bahasa Indonesia diutamakan daripada ketepatan harafiah mengikuti kalimat bahasa asli. BIMK lebih mudah dipahami, gaya bahasanya lazim, enak dibaca. Kalimat-kalimat sulit dalam Alkitab TB sering menjadi cukup mudah dalam BIMK. Pembaca pemula pasti terbantu oleh BIMK. Pembaca pemula yang membaca TB umumnya terbentur kalimat-kalimat panjang dan rumit. Perbandingan TB dan BIMK Berikut ini disajikan contoh kalimat-kalimat dalam Alkitab TB dan BIMK. Bandingkan keduanya. Pada um

KatKit #8 RASUL KETIGABELAS

Senin, 6 November 2017 Syalom aleikhem. Dalam perjalanan waktu, ada seorang pengkhianat di kalangan Para Rasul: Yudas Iskariot. Jumlah rasul berkurang: jadi 11. Setelah Tuhan Yesus naik ke surga, jumlah rasul 12 lagi. Matias dipilih menggantikan Yudas (Kisah Para Rasul [Kis.] 1:16-20). Cara memilih Rasul ke-13 dengan undian. Matias kena undi, ia jadi rasul (Kis. 1:26). Apa ini berarti cara memilih rasul itu main-main? Jangan salah paham. Sebelum memilih pengganti Yudas, Rasul Petrus menetapkan syarat (Kis. 1:21-22). Syarat pertama: orang yang selalu berkumpul dengan Tuhan Yesus dan Para Rasul. Syarat kedua: jangka waktunya jelas, sejak Tuhan Yesus dibaptis oleh Yohanes hingga Ia naik ke surga. Pendek kata, calon rasul harus mengenal Tuhan Yesus dengan baik dalam jangka waktu tersebut. Ada dua orang memenuhi syarat. Mereka (1) Yusuf alias Barsabas alias Yustus, (2) Matias. “Lowongan” hanya satu, maka perlu ada pemilihan. Cara memilih dengan undian. Perhatikan saksama bahwa sebelum me

KatKit #7 DOA MASUK GEREJA

Jumat, 3 November 2017 Syalom aleikhem. Liturgi Katolik kaya akan tata gerak. Sayangnya, ada saja orang Katolik melakukannya kurang penghayatan. Contohnya, sebelum Misa, umat masuk gereja dengan mencelupkan tangan pada air suci lalu membuat Tanda Salib. Berapa yang melakukannya dengan benar? Benar artinya penuh penghayatan. Lihat sekeliling, ada saja yang membuatnya sambil lalu, sambil ngobrol, sambil cekakak-cekikik atau apa saja yang tak bermutu. Untuk mencegah itu, ada resep. Resep ini akan menjauhkan Anda dari hal-hal tak bermutu. Artinya, resep ini akan membuat Anda lebih khusyuk dan menghayati setiap gerak dalam gereja di setiap Misa. Apa resep? Begini: buatlah dan ucapkan dalam hati doa singkat yang menyertai gerak. Contoh, saat membuat Tanda Salib dengan air suci sewaktu masuk gereja, ucapkan dalam batin: “Tuhan, sucikanlah aku sebelum memasuki rumah-Mu.” Atau: “Tuhan, bersihkanlah aku agar layak menyembah-Mu.” Atau: “Tuhan, aku datang untuk beribadat kepada-Mu.” Karanglah