Langsung ke konten utama

KatKit #25 Seri Liturgi MINGGU MERAH JAMBU

Jumat, 15 Desember 2017 Syalom aleikhem. Seturut liturgi Gereja Kristen yang satu, kudus, katolik, dan apostolik (nama tenarnya “Gereja Katolik”), Minggu, 17 Desember 2017, adalah Minggu Adven III. Warna liturginya merah jambu (pink rose). Warna demikian mau menyatakan kegembiraan yang mulai terasa. Cocok pula dengan Introitus (Antifon Pembuka) hari itu yang diawali dengan kata “bersukacitalah” (Latinnya “gaudete”). Sebab itu, Minggu Adven III disebut Minggu Gaudete. Bacaan-bacaan menggemakan sukacita. Warna juga: merah jambu. Yuhu! Maka, pada Minggu Adven III para uskup dan imam dan diakon dapat mengenakan busana liturgi warna pink. Apakah ini keharusan? Bukan. Warna ungu seperti lazim dapat dipakai. Kalau nanti ada imam memakai busana liturgi ungu, itu benar. Kalau ada yang pakai pink, benar juga. Penggunaan warna pink dalam liturgi memang tidak wajib (lagi), sifatnya opsional. Meski tak wajib, bagus ‘kan melestarikan tradisi “asyik” Gereja Katolik. By the way, warna pink tampaknya lebih klop dengan sebutan “Minggu Sukacita”. Tak muram, tapi cerah. Busana liturgi pink tuh gimana gitu loh. Hampir lupa, warna liturgi hanya diwajibkan untuk klerus (uskup, imam, diakon). Namun, kalau anda sebagai umat mau pakai merah jambu, boleh juga lho. Marilah. Semaraklah! Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie Katkiter

Postingan populer dari blog ini

DOA - KEPADA SANTO MIKAEL

Santo Mikael, Malaikat Agung, belalah kami pada hari pertempuran. Jadilah pelindung kami melawan kejahatan dan jebakan si jahat. Dengan rendah hati kami mohon kiranya Allah menghardiknya, dan semoga engkau, Panglima Pasukan Surgawi, dengan kuasa Allah mencampakkan ke dalam neraka Iblis dan semua roh jahat lain yang berkeliaran di dunia hendak membinasakan jiwa-jiwa.

KatKit #7 DOA MASUK GEREJA

Jumat, 3 November 2017 Syalom aleikhem. Liturgi Katolik kaya akan tata gerak. Sayangnya, ada saja orang Katolik melakukannya kurang penghayatan. Contohnya, sebelum Misa, umat masuk gereja dengan mencelupkan tangan pada air suci lalu membuat Tanda Salib. Berapa yang melakukannya dengan benar? Benar artinya penuh penghayatan. Lihat sekeliling, ada saja yang membuatnya sambil lalu, sambil ngobrol, sambil cekakak-cekikik atau apa saja yang tak bermutu. Untuk mencegah itu, ada resep. Resep ini akan menjauhkan Anda dari hal-hal tak bermutu. Artinya, resep ini akan membuat Anda lebih khusyuk dan menghayati setiap gerak dalam gereja di setiap Misa. Apa resep? Begini: buatlah dan ucapkan dalam hati doa singkat yang menyertai gerak. Contoh, saat membuat Tanda Salib dengan air suci sewaktu masuk gereja, ucapkan dalam batin: “Tuhan, sucikanlah aku sebelum memasuki rumah-Mu.” Atau: “Tuhan, bersihkanlah aku agar layak menyembah-Mu.” Atau: “Tuhan, aku datang untuk beribadat kepada-Mu.” Karanglah

KatKit #15 TAHAP-TAHAP WAHYU

Rabu, 22 November 2017 Pernyataan diri Allah dan rencana kehendak-Nya untuk menyelamatkan manusia, itu wahyu dalam pemahaman Gereja Katolik. Kata “wahyu” dalam bahasa Indonesia menerjemahkan kata Latin “revelatio”. Bahasa Inggrisnya “revelation” dengan kata kerja “to reveal” (‘menyingkapkan’). Wahyu itu penyingkapan kepada manusia. Apa yang disingkapkan? o diri Allah o kehendak Allah o undangan Allah agar manusia menjadi sahabat-Nya. Wahyu (penyingkapan ilahi) terjadi bertahap-tahap. Surat Ibrani (Ibr. 1:1-2) menggambarkannya dengan cermat: “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada.” Zaman dulu Allah menyatakan diri lewat para nabi, kemudian akhirnya melalui Putra-Nya sendiri, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebelum menyatakan diri-Nya me