Rabu, 20 Desember 2017
Syalom aleikhem.
Riwayat berlanjut. Kaisar Konstantinus Agung dibaptis. Agama Kristen mendapat tempat di dalam masyarakat Romawi, juga di kalangan penguasa dan bangsawan. Karena sudah ada kebebasan beragama, masyarakat luas yang tertarik pada agama Kristen tak takut dibaptis. Jumlah umat pun melonjak tinggi.
Romawi Menjadi Kristen
Lagipula, Kaisar Theodotius, pengganti Konstantinus, juga bersimpati kepada agama Kristen. Ia mengeluarkan dekrit yang isinya: “Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi.” Karena diangkat jadi agama resmi, pelan-pelan agama Kristen menggeser agama dewa-dewi Romawi. Dalam beberapa puluh tahun saja, hampir seluruh Romawi sudah menjadi Kristen.
Setelah jadi agama negara, Kristen mendapat banyak kemudahan. Terjadilah persatuan antara agama dan negara. Gereja kini main kuasa sebab amat menyatu dengan negara. Gereja menikmati keuntungan dari persatuan itu. Banyak gedung gereja dibangun, fasilitas ibadat makin lengkap, basilika (gedung kerajaan) dihibahkan untuk jadi tempat ibadat, dsb. Para pemimpin Gereja juga makin berkuasa dalam masyarakat.
Romawi Pecah Jadi Dua
Mundur sedikit, tahun 330, Kaisar Konstantinus memindahkan ibukota negara dari Roma ke Konstantinopel (kini Istanbul). Ada pro dan kontra. Ada yang menganggap Roma ibukota, ada yang memandang Konstantinopel ibukota. Terjadi keretakan. Warga negara terkotak-kotak: Romawi Barat (Roma) dan Romawi Timur (Konstantinopel). Keadaan ini mengarah pada perpecahan negara.
Benar, alhasil Romawi akhirnya pecah jadi dua: Barat dan Timur. Itu terjadi setelah Theodotius meninggal tahun 395. Romawi Barat berdiri sendiri dengan kaisar sendiri. Begitu juga Romawi Timur (disebut juga Bizantium), punya negara dan kaisar sendiri.
Perpecahan itu merugikan. Kekuasaan negara melemah karena terbagi-bagi. Tahun 452, bangsa Jerman menyerbu dan menundukkan Romawi Barat. Bisa dikatakan, tahun 476 Romawi Barat runtuh. Uniknya, lama-lama bangsa Jerman pun memeluk agama Kristen. Juga, orang-orang Frank (kini Prancis) menjadi Kristen. Dengan demikian, seluruh Eropa telah menjadi Kristen. … BERSAMBUNG.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katkiter
Santo Mikael, Malaikat Agung, belalah kami pada hari pertempuran. Jadilah pelindung kami melawan kejahatan dan jebakan si jahat. Dengan rendah hati kami mohon kiranya Allah menghardiknya, dan semoga engkau, Panglima Pasukan Surgawi, dengan kuasa Allah mencampakkan ke dalam neraka Iblis dan semua roh jahat lain yang berkeliaran di dunia hendak membinasakan jiwa-jiwa.