Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

KatKit #6 PRAKTIK SALAH DOA ARWAH

Rabu, 1 November 2017 Tiap tahun, 2 November, Gereja Katolik merayakan Peringatan Semua Arwah Orang Beriman, mendoakan mereka yang telah wafat. Doa-doa sungguh membantu orang yang telah meninggal (arwah) di Penyucian (Purgatori). Arwah membutuhkan doa-doa. Namun sayang, ada praktik-praktik aneh terkait arwah. Ada orang Katolik yakin bahwa jenazah harus diberangkatkan ke makam atau krematorium pada waktu tertentu. Doa-doa (bahkan Misa) harus ikuti jadwal yang ditetapkan sesepuh atau cenayang. Diyakini itulah jadwal terbukanya “surga” (alam baka). Agar si mati dapat masuk ke sana, jadwal harus tepat. Kalau jadwal meleset, si mati tak dapat masuk. Praktik lain: ada yang berprinsip bahwa hari peringatan arwah (40 hari, 100 hari, 1 tahun, 1000 hari, dsb) harus tepat. Contoh, bila 40 hari jatuh 1 November, doa arwah harus dilakukan tanggal itu. Pindah tanggal berakibat doa kurang manjur. Sesat Jalan Praktik pertama, “tepat jadwal penguburan atau kremasi menurut hitungan”, adalah praktik

KatKit #5 KRISTEN AWAL MULA

Senin, 30 Oktober 2017 Syalom aleikhem. Makna istilah “Kristen” kita sudah tahu (baca KatKit #2), tiada sangkut paut dengan sekte-sekte protestan yang muncul abad ke-16. Sejarah Kristen dapat dilacak sampai zaman Para Rasul. Bagaimana sejarahnya? Setelah Tuhan Yesus disalibkan, kelompok Para Rasul buyar karena ketakutan. Lalu, mereka sembunyi dalam rumah terkunci (Injil Yohanes [Yoh.] 20:19). Di tengah ketakutan itu, Tuhan Yesus yang telah bangkit tiga hari setelah wafat, menampakkan diri kepada Para Rasul. Selama 40 hari, Ia berulang-ulang menampakkan Diri kepada mereka (Kisah Para Rasul [Kis.] 1:3). Dengan itu, Tuhan Yesus menguatkan hati Para Rasul. Setelah 40 hari itu, Tuhan Yesus naik ke surga. Namun, Ia tidak meninggalkan Para Rasul begitu saja. Ia berjanji akan memberi mereka “kuasa” dari Allah Bapa saat nanti Roh Kudus turun atas mereka. Untuk menantikan kuasa itu, Para Rasul dilarang meninggalkan Yerusalem. Karena itu, Para Rasul kembali ke “Ruang Atas”, tempat mereka menum

KatKit #4 PUASA APA SAJA?

Syalom aleikhem. Apa saja yang termasuk dalam puasa sebelum Misa? Jawab: segala makanan dan minuman, termasuk rokok. Kebiasaan merokok dan makan minum sebelum Misa itu tak baik. Petuah saya: hentikan itu (jika ada). Berlakulah lebih hormat kepada Tubuh Kristus. Mengapa? Ada dua alasan: 1) kita menyembah-Nya, 2) kita mau Tubuh Kristus lebih berdaya guna (bermanfaat) untuk kita. Siapa yang menyiapkan diri dengan baik – dengan puasa – sebelum Misa, niscaya akan menerima lebih banyak manfaat dari Ekaristi. Siapa yang serampangan, niscaya tak banyak mendapat manfaat. Dalam hal ini hati-hatilah. Jangan sembarangan memperlakukan Tuhan. Siapa menyambut Tubuh Tuhan dengan tidak layak, ia berdosa. Mengenai ini, Rasul Paulus mengingatkan (1Korintus 11:27): “Jadi, siapa saja dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.” Maka, taatilah ajaran Gereja dengan berpuasa sebelum Misa. Catatan: puasa dikecualikan untuk orang sakit dan lanjut

KatKit #3 YANG TAK TERBATAS

Manusia punya indera. Dengan inderanya, manusia menangkap dan merekam aneka pengalaman. Ada salah satu pengalaman manusia yang dinamakan “pengalaman religius”. Pengalaman religius bermula dari kehidupan manusia sendiri. Manusia sadar bahwa dirinya makhluk yang terbatas. Kesadaran itu memunculkan pengakuan akan adanya “sesuatu” yang lebih tinggi dan besar kuasanya daripada kuasa manusia. Pengakuan itu tak selalu jelas, bisa tersirat samar. Pada dasarnya, manusia mengakui bahwa di atas dirinya ada Yang-Tak-Terbatas. Manusia percaya ada sesuatu yang meng-atas-i dirinya. Perhatikan kata “mengatasi”. Kata dasarnya “atas”. Jadi, ada sesuatu yang di atas manusia. Atas di sini bukan dalam arti tempat, melainkan dalam arti “kuasa”. Manusia sadar dan percaya bahwa Yang-Tak-Terbatas itu selalu kuat, sehat, hidup. Sebaliknya, manusia mengalami bahwa dirinya terbatas: bisa lemah, sakit, mati. Pengalaman manusia akan Yang-Tak-Terbatas itu dinamakan pengalaman religius. Pengalaman itu menakutkan se

KatKit #2 KELOMPOK JALAN TUHAN

Syalom aleikhem. Salah kaprah itu biasa. Salah kaprah artinya hal keliru tapi dikira benar. Salah satunya istilah “Kristen”. Kalau dengar istilah itu, orang otomatis berpikir tentang “protestan”. Kristen dianggap sama dengan protestan, seakan-akan Katolik bukan Kristen. Padahal, sejarah membuktikan Katolik ini “paling Kristen”. Lalu, bagaimana sejarah terjadinya agama Kristen? (Ingat, istilah “Kristen” di sini artinya bukan protestan.) Jalan Tuhan Agama Kristen bermula dari sekelompok orang yang beriman kepada Yesus Kristus. Sekelompok orang itu Dua Belas Rasul serta beberapa perempuan dan lelaki pengikut Yesus dari Nazaret. Mereka mengikuti Yesus sampai pada hari wafat-Nya. Setelah Yesus wafat, kelompok ini bersembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi di Yerusalem. Perlu diketahui bahwa Dua Belas Rasul dkk adalah orang-orang Yahudi: etnis Yahudi dan agama Yahudi. Ternyata Yesus Sang Mesias bangkit dari wafat. Ia tidak mati lagi. Ia menampakkan diri kepada para pengikut-Nya.

KatKit #1 MARI BERPUASA

Syalom aleikhem. Orang Katolik zaman dulu rajin berpuasa. Gereja Katolik memang mewajibkannya. Sabtu semalam suntuk, mereka berpuasa, tak makan apa-apa sampai saat sambut Komuni. Setelah Komuni barulah makan (tentu setelah Misa usai). Kini bagaimana? Tampaknya tak banyak yang melakukannya. Apa Gereja mengubah aturan puasa? Tidak. Aturan tentang puasa sebelum Misa masih ada. Kenapa tak banyak yang melakukannya? Lalai, atau: tak tahu. Maka, yang lalai kuingatkan, yang tak tahu kuberi tahu. Puasa sebelum Misa sangat perlu dijalankan. Artinya, semua orang Katolik yang telah terima Komuni I sangat didorong menjalankannya. Apa harus semalam suntuk? Aturan kini diringankan, tak lagi semalam suntuk, tapi sekurang-kurangnya satu jam sebelum terima Komuni. Mohon dicatat: sekurang-kurangnya (Anda bisa kasih lebih ya). Aturan mengenai itu termaktub dalam Codex Iuris Canonici (CIC) alias Kitab Hukum Kanonik (KHK) kanon (kan.) 919 §1. Mengapa harus berpuasa? Tubuh Kristus itu makanan, namun bukan

DOA - KEPADA SANTO MIKAEL

Santo Mikael, Malaikat Agung, belalah kami pada hari pertempuran. Jadilah pelindung kami melawan kejahatan dan jebakan si jahat. Dengan rendah hati kami mohon kiranya Allah menghardiknya, dan semoga engkau, Panglima Pasukan Surgawi, dengan kuasa Allah mencampakkan ke dalam neraka Iblis dan semua roh jahat lain yang berkeliaran di dunia hendak membinasakan jiwa-jiwa.