Rabu, 6 Desember 2017
Syalom aleikhem.
Istilah “Gereja” artinya kumpulan orang-orang yang beriman kepada Allah dengan perantaraan Yesus Kristus dalam persekutuan Roh Kudus; jadi bukan gedung. Umat beriman (Gereja) itu punya riwayat. [Dalam catatan ini, istilah “Gereja” dipakai bergantian dengan istilah “Kristen”. Di Indonesia, istilah “Kristen” disalahpahami. Dikira Kristen itu protestan, Katolik bukan Kristen. Ini keliru! Katolik itu Kristen yang asli. Kalau disebutkan Kristen di sini, itu berarti Gereja Katolik sejak mula-mula.
Masa Gereja Awal (Tahun 30-an Masehi)
Riwayat Gereja bermula dari Yesus Kristus. Ia berkarya di Palestina tiga tahunan, lalu disalib, mati, bangkit dari maut, dan naik ke surga (tahun 30-an Masehi). Sebelum naik ke surga, Yesus Kristus berpesan agar Para Rasul menyebarkan ajaran-Nya ke seluruh dunia (Mat. 28:19-20).
Ajaran dan iman akan Yesus Kristus jadi cikal-bakal Gereja yang kelak disebut agama Kristen. Sebutan Kristen belum ada pada awal. Sebutan Kristen baru muncul ketika sudah banyak pengikut ajaran Yesus Kristus tersebar di banyak tempat (tahun 50-an Masehi). Para pengikut-Nya pertama kali disebut Kristen di kota Antiokhia (Kis. 11:26).
Perselisihan dengan Umat Yahudi
Pada mula jadinya, umat Kristen dianggap bagian dari agama Yahudi. Beberapa kalangan Yahudi menganggap para pengikut ajaran Yesus Kristus itu menyimpang dari ajaran Yahudi. Umat Kristen sendiri, pada awalnya, tak merasa punya agama yang berbeda dari agama Yahudi. Mereka merasa diri bagian dari umat Yahudi. Sebab, umat Kristen awal memang orang-orang berbangsa dan beragama Yahudi.
Lama-lama umat Yahudi menilai orang Kristen menyimpang dari agama Yahudi. Berangsur-angsur umat Kristen terusir dari Bait Allah di Yerusalem dan berbagai sinagoga. Mereka terkucil. Lalu, umat Kristen beribadat sendiri di rumah-rumah mereka secara bergiliran (Kis. 2:46). Umat Kristen makin lama makin terpisah dari umat Yahudi. Makin tegas perpisahan itu dalam segala hal: ibadat, ajaran, struktur, Kitab Suci, dsb. … BERSAMBUNG.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katkiter
Santo Mikael, Malaikat Agung, belalah kami pada hari pertempuran. Jadilah pelindung kami melawan kejahatan dan jebakan si jahat. Dengan rendah hati kami mohon kiranya Allah menghardiknya, dan semoga engkau, Panglima Pasukan Surgawi, dengan kuasa Allah mencampakkan ke dalam neraka Iblis dan semua roh jahat lain yang berkeliaran di dunia hendak membinasakan jiwa-jiwa.