Langsung ke konten utama

KatKit #19 Seri Liturgi AGAR MISA TAK GAGAL Bagian I

Jumat, 1 Desember 2017 Syalom aleikhem. Persiapan yang baik itu awal keberhasilan. Dalam Misa pun ada keberhasilan. Keberhasilan Misa adalah buah nyata dalam kehidupan. Misa itu ada yang “berhasil” dan ada yang “gagal”. Dari pihak Tuhan, selalu berhasil. Berkat dan Sabda-Nya dicurahkan bagi umat. Namun, sampainya kepada umat tidak otomatis. Umat perlu menyiapkan diri menerima berkat dan Sabda itu. Ada umat yang menerima banyak, ada pula yang menerima sedikit. Mengapa? Bukan Tuhan memberi secara berbeda-beda, tapi umat menerima secara berbeda-beda. Apa yang membedakan? Sikap batin. Sikap batin perlu diarahkan sejak persiapan sebelum Misa dimulai. Orang yang pikirannya gaduh, batinnya rusuh, hatinya lusuh sulit menerima berkat dan Sabda Allah. Orang yang pikirannya tenang, batinnya menang, hatinya senang mudah menerima berkat dan Sabda Allah. Kuncinya persiapan sebelum Misa. Apa yang perlu dilakukan sebelum Misa? Tiga hal: (1) hening, (2) doa, (3) baca. Hening artinya menenangkan diri agar siap memasuki “dunia ilahi” dalam Ekaristi. Kurangi banyak omong, kendalikan mulut. Apa sama sekali tak boleh omong? Boleh saja, tapi secukupnya, sekadarnya; contoh: sapa-menyapa sejenak kiri-kanan atau umat yang kenal. Cukup. Dua hal yang lain – doa dan baca – dipaparkan edisi berikutnya ya. Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie Katkiter

Postingan populer dari blog ini

DOA - KEPADA SANTO MIKAEL

Santo Mikael, Malaikat Agung, belalah kami pada hari pertempuran. Jadilah pelindung kami melawan kejahatan dan jebakan si jahat. Dengan rendah hati kami mohon kiranya Allah menghardiknya, dan semoga engkau, Panglima Pasukan Surgawi, dengan kuasa Allah mencampakkan ke dalam neraka Iblis dan semua roh jahat lain yang berkeliaran di dunia hendak membinasakan jiwa-jiwa.

KatKit #7 DOA MASUK GEREJA

Jumat, 3 November 2017 Syalom aleikhem. Liturgi Katolik kaya akan tata gerak. Sayangnya, ada saja orang Katolik melakukannya kurang penghayatan. Contohnya, sebelum Misa, umat masuk gereja dengan mencelupkan tangan pada air suci lalu membuat Tanda Salib. Berapa yang melakukannya dengan benar? Benar artinya penuh penghayatan. Lihat sekeliling, ada saja yang membuatnya sambil lalu, sambil ngobrol, sambil cekakak-cekikik atau apa saja yang tak bermutu. Untuk mencegah itu, ada resep. Resep ini akan menjauhkan Anda dari hal-hal tak bermutu. Artinya, resep ini akan membuat Anda lebih khusyuk dan menghayati setiap gerak dalam gereja di setiap Misa. Apa resep? Begini: buatlah dan ucapkan dalam hati doa singkat yang menyertai gerak. Contoh, saat membuat Tanda Salib dengan air suci sewaktu masuk gereja, ucapkan dalam batin: “Tuhan, sucikanlah aku sebelum memasuki rumah-Mu.” Atau: “Tuhan, bersihkanlah aku agar layak menyembah-Mu.” Atau: “Tuhan, aku datang untuk beribadat kepada-Mu.” Karanglah

KatKit #15 TAHAP-TAHAP WAHYU

Rabu, 22 November 2017 Pernyataan diri Allah dan rencana kehendak-Nya untuk menyelamatkan manusia, itu wahyu dalam pemahaman Gereja Katolik. Kata “wahyu” dalam bahasa Indonesia menerjemahkan kata Latin “revelatio”. Bahasa Inggrisnya “revelation” dengan kata kerja “to reveal” (‘menyingkapkan’). Wahyu itu penyingkapan kepada manusia. Apa yang disingkapkan? o diri Allah o kehendak Allah o undangan Allah agar manusia menjadi sahabat-Nya. Wahyu (penyingkapan ilahi) terjadi bertahap-tahap. Surat Ibrani (Ibr. 1:1-2) menggambarkannya dengan cermat: “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada.” Zaman dulu Allah menyatakan diri lewat para nabi, kemudian akhirnya melalui Putra-Nya sendiri, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebelum menyatakan diri-Nya me