Jumat, 17 November 2017
Syalom aleikhem.
Pemandangan ini menyejukkan: Hari Minggu di dalam gedung gereja, orang Katolik datang dan berlutut. Sungguh sikap takzim menghadap Allah. Berbuat apa sewaktu berlutut sebelum Misa? Jawab: “Berdoa.” Apa yang didoakan? Jawaban umum: “Doa permohonan.” Mohon apa? Kebanyakan menyahut: “Aneka kebutuhan.” Begitu lazimnya, belum-belum sudah minta ini-itu. Apa salah? Tidak. Namun, ini sedikit bahan renungan: “Tepatkah kalau belum apa-apa si abdi (umat) sudah menghujani sang tuan (Allah) dengan permohonan ini-itu?”
Lalu, semestinya minta apa sebelum Misa? Sangat baik kalau pertama-tama Anda meminta “rahmat untuk menyembah Allah”. Kedatangan Anda ke gedung gereja bukan (hanya) untuk minta-minta kepada-Nya. Anda mau menyembah-Nya. Berikutnya, mintalah “rahmat untuk mendengarkan sabda Allah”. Berapa banyak sabda-Nya lewat begitu saja? Anda perlu rahmat agar sabda-Nya tertangkap. Ketiga, mintalah “rahmat kerinduan akan Tubuh Kristus”. Untuk apa? Agar nanti saat menyambut Tubuh Tuhan, rasa hati tak hambar.
Tiga permintaan itu selayaknya Anda doakan sebelum Misa. Kesempatan untuk minta ini-itu yang lain-lain masih ada, yaitu sewaktu Doa Pembuka dan Doa Umat. Sebelum Misa adalah waktu persiapan. Gunakan untuk itu, bukan untuk yang lain-lain. Semoga Misa Anda berbuah segar.
Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katkiter
Santo Mikael, Malaikat Agung, belalah kami pada hari pertempuran. Jadilah pelindung kami melawan kejahatan dan jebakan si jahat. Dengan rendah hati kami mohon kiranya Allah menghardiknya, dan semoga engkau, Panglima Pasukan Surgawi, dengan kuasa Allah mencampakkan ke dalam neraka Iblis dan semua roh jahat lain yang berkeliaran di dunia hendak membinasakan jiwa-jiwa.