Langsung ke konten utama

KatKit #13 MINTA SEBELUM MISA

Jumat, 17 November 2017 Syalom aleikhem. Pemandangan ini menyejukkan: Hari Minggu di dalam gedung gereja, orang Katolik datang dan berlutut. Sungguh sikap takzim menghadap Allah. Berbuat apa sewaktu berlutut sebelum Misa? Jawab: “Berdoa.” Apa yang didoakan? Jawaban umum: “Doa permohonan.” Mohon apa? Kebanyakan menyahut: “Aneka kebutuhan.” Begitu lazimnya, belum-belum sudah minta ini-itu. Apa salah? Tidak. Namun, ini sedikit bahan renungan: “Tepatkah kalau belum apa-apa si abdi (umat) sudah menghujani sang tuan (Allah) dengan permohonan ini-itu?” Lalu, semestinya minta apa sebelum Misa? Sangat baik kalau pertama-tama Anda meminta “rahmat untuk menyembah Allah”. Kedatangan Anda ke gedung gereja bukan (hanya) untuk minta-minta kepada-Nya. Anda mau menyembah-Nya. Berikutnya, mintalah “rahmat untuk mendengarkan sabda Allah”. Berapa banyak sabda-Nya lewat begitu saja? Anda perlu rahmat agar sabda-Nya tertangkap. Ketiga, mintalah “rahmat kerinduan akan Tubuh Kristus”. Untuk apa? Agar nanti saat menyambut Tubuh Tuhan, rasa hati tak hambar. Tiga permintaan itu selayaknya Anda doakan sebelum Misa. Kesempatan untuk minta ini-itu yang lain-lain masih ada, yaitu sewaktu Doa Pembuka dan Doa Umat. Sebelum Misa adalah waktu persiapan. Gunakan untuk itu, bukan untuk yang lain-lain. Semoga Misa Anda berbuah segar. Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie Katkiter

Postingan populer dari blog ini

DOA - KEPADA SANTO MIKAEL

Santo Mikael, Malaikat Agung, belalah kami pada hari pertempuran. Jadilah pelindung kami melawan kejahatan dan jebakan si jahat. Dengan rendah hati kami mohon kiranya Allah menghardiknya, dan semoga engkau, Panglima Pasukan Surgawi, dengan kuasa Allah mencampakkan ke dalam neraka Iblis dan semua roh jahat lain yang berkeliaran di dunia hendak membinasakan jiwa-jiwa.

KatKit #7 DOA MASUK GEREJA

Jumat, 3 November 2017 Syalom aleikhem. Liturgi Katolik kaya akan tata gerak. Sayangnya, ada saja orang Katolik melakukannya kurang penghayatan. Contohnya, sebelum Misa, umat masuk gereja dengan mencelupkan tangan pada air suci lalu membuat Tanda Salib. Berapa yang melakukannya dengan benar? Benar artinya penuh penghayatan. Lihat sekeliling, ada saja yang membuatnya sambil lalu, sambil ngobrol, sambil cekakak-cekikik atau apa saja yang tak bermutu. Untuk mencegah itu, ada resep. Resep ini akan menjauhkan Anda dari hal-hal tak bermutu. Artinya, resep ini akan membuat Anda lebih khusyuk dan menghayati setiap gerak dalam gereja di setiap Misa. Apa resep? Begini: buatlah dan ucapkan dalam hati doa singkat yang menyertai gerak. Contoh, saat membuat Tanda Salib dengan air suci sewaktu masuk gereja, ucapkan dalam batin: “Tuhan, sucikanlah aku sebelum memasuki rumah-Mu.” Atau: “Tuhan, bersihkanlah aku agar layak menyembah-Mu.” Atau: “Tuhan, aku datang untuk beribadat kepada-Mu.” Karanglah

KatKit #15 TAHAP-TAHAP WAHYU

Rabu, 22 November 2017 Pernyataan diri Allah dan rencana kehendak-Nya untuk menyelamatkan manusia, itu wahyu dalam pemahaman Gereja Katolik. Kata “wahyu” dalam bahasa Indonesia menerjemahkan kata Latin “revelatio”. Bahasa Inggrisnya “revelation” dengan kata kerja “to reveal” (‘menyingkapkan’). Wahyu itu penyingkapan kepada manusia. Apa yang disingkapkan? o diri Allah o kehendak Allah o undangan Allah agar manusia menjadi sahabat-Nya. Wahyu (penyingkapan ilahi) terjadi bertahap-tahap. Surat Ibrani (Ibr. 1:1-2) menggambarkannya dengan cermat: “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada.” Zaman dulu Allah menyatakan diri lewat para nabi, kemudian akhirnya melalui Putra-Nya sendiri, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebelum menyatakan diri-Nya me